Hai, pernah dengar tentang Norway Rat, yang biasa kita sebut Tikus Norwegia? Nah, secara ilmiah mereka disebut Rattus norvegicus. Artikel ini akan membawa kita lebih dekat kepada mereka, belajar tentang rumah dan kehidupan sehari-hari mereka. Ayo mulai cerita ini!
Ekosistem, Habitat, dan Makanan Norway Rat
Tikus Norwegia, atau juga dikenal dengan sebutan tikus piring, merupakan jenis tikus yang sering ditemukan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Salah satu karakteristik dari tikus ini adalah kecenderungannya untuk membuat sarang di atau di bawah permukaan tanah. Hal ini membuat tikus Norwegia sering kali dijumpai di sekitar area yang lembab dan bersarang di dalam lubang atau celah yang ada di bawah tanah. Mereka memilih lingkungan seperti ini karena lebih aman dan terhindar dari bahaya predator, serta tempat yang cocok untuk sarang.
Selain membuat sarang di bawah tanah, tikus Norwegia juga sering menghuni daerah yang dekat dengan sumber air. Hal ini dikarenakan tikus ini membutuhkan air untuk bertahan hidup dan mencari makanan. Air juga menjadi tempat yang strategis bagi mereka untuk berpindah tempat dan mencari makanan. Sehingga seringkali tikus Norwegia terlihat berada di sekitar sungai, kolam, atau parit yang ada di sekitar lingkungan manusia.
Karakteristik habitat dan makanan yang dimiliki tikus Norwegia membuat mereka menjadi salah satu hewan pengganggu yang paling sulit dikendalikan, terutama di daerah perkotaan. Sebab, mereka dapat dengan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan dan makanan yang ada. Selain itu, kebiasaan mereka untuk bersarang di bawah tanah dan hidup dekat dengan sumber air membuat mereka sulit untuk dikepung dan diusir. Sehingga, diperlukan upaya yang lebih ekstra untuk mengendalikan populasi tikus Norwegia agar tidak meresahkan manusia dan lingkungan di sekitar mereka.
Karakteristik Fisik dan Biologis Norway Rat
Tikus Norwegia memiliki bulu yang kasar, biasanya berwarna coklat atau abu-abu gelap. Tikus ini tumbuh mencapai panjang delapan hingga 10 inci, dengan ekornya yang menambah panjang lain tujuh hingga 10 inci. Hal yang menarik dari tikus Norwegia adalah ukuran tubuhnya yang cukup besar, dengan bobot mencapai 12 ons untuk jantan dewasa dan 9 ons untuk betina dewasa.
Selain itu, tikus Norwegia juga memiliki ciri fisik yang khas, yaitu kepala yang besar dan berbentuk seperti cangkang telur. Kebanyakan tikus Norwegia memiliki mata kecil dan bulat, serta telinga yang agak kecil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya yang besar. Bulunya yang kasar dan tebal tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari cuaca dingin, tetapi juga memungkinkan mereka untuk bergerak dengan cepat dan gesit.
Meskipun tikus Norwegia lebih dikenal sebagai hama yang merugikan, namun ada juga sisi menarik dari karakteristik fisiknya. Misalnya, tikus ini mampu berenang dengan baik dan juga dapat memanjat dengan lincah. Selain itu, tikus Norwegia juga memiliki pancer atau tulang keras di bagian mulutnya yang berguna untuk memakan makanan yang keras seperti biji-bijian dan kayu. Dengan karakteristik fisiknya yang unik, tidak heran jika tikus Norwegia sering dijadikan sebagai hewan peliharaan yang unik dan menarik.
Bagaimana Norway Rat Berperilaku?
Tikus Norwegia adalah mamalia nokturnal yang aktif pada waktu senja. Mereka cenderung akan keluar dari tempat persembunyian mereka pada saat matahari terbenam dan mulai mencari makanan. Aktivitas mereka yang tidak sebanyak pada siang hari inilah yang membuat mereka dianggap sebagai hewan nokturnal. Selain aktif pada waktu senja, Tikus Norwegia juga seringkali ditemukan di tempat yang gelap dan tersembunyi, seperti di dalam rongga-rongga bawah tanah atau ruang saluran air.
Saat Tikus Norwegia sedang aktif, mereka akan menghabiskan sebagian besar waktu mereka mencari makanan dan air. Bukan hanya seekor hewan yang malas, tikus Norwegia justru sangat sibuk dan cerdas dalam mencari sumber makanan. Mereka memiliki indra mencium yang sangat tajam, sehingga mereka dapat mencium makanan dari jarak jauh. Selain itu, Tikus Norwegia juga memiliki kebiasaan untuk menyimpan sisa makanan mereka di tempat yang aman untuk digunakan di saat lapar.
Meskipun Tikus Norwegia memiliki indra mencium yang tajam, namun mereka tidak memiliki penglihatan yang baik dan bahkan sedikit buta warna. Hal ini membuat mereka lebih mengandalkan pada indra pendengaran, penciuman, perasa, dan sentuhan. Dengan kekurangan penglihatan ini, Tikus Norwegia mampu beradaptasi dengan lingkungannya dan tetap hidup dengan cara yang efektif. Mereka juga diketahui sebagai hewan yang cerdas dan cenderung menghindari bahaya dengan mendengarkan suara-suara tertentu, seperti suara anjing atau manusia, yang mengindikasikan adanya bahaya di sekitar mereka.
Hubungan Tikus Norwegia dengan Hewan Lain
Tikus Norwegia atau Norway Rat merupakan salah satu jenis tikus yang hidup dalam kelompok yang bisa mencapai ratusan anggota, yang sering disebut sebagai koloni. Tikus-tikus ini biasanya memilih tempat-tempat yang lembab dan hangat untuk tinggal, seperti di bawah bangunan atau di dalam parit. Dalam satu koloni, terdapat satu ekor tikus jantan dewasa dan beberapa ekor betina untuk melakukan perkawinan.
Dalam kehidupan koloni, tikus Norwegia memiliki interaksi yang cukup rumit. Koloni yang besar seperti ini mengharuskan setiap anggota untuk saling mengenal dan beradaptasi. Saat bertemu dengan tikus baru, mereka akan memperhatikan dan mengenali satu sama lain dengan mencium bau satu sama lain. Bau ini akan memberi tahu umur, kondisi kesehatan, serta jika tikus tersebut sedang dalam masa kawin.
Ketika terjadi pertemuan antara dua koloni, tikus Norwegia juga akan melakukan ritual pengenalan dan mengenali sesama anggota koloni. Proses ini akan berlangsung cukup lama, karena kedua koloni harus saling memastikan bahwa mereka dapat tinggal bersama tanpa ada konflik yang muncul. Dengan demikian, interaksi di antara tikus Norwegia tidak hanya terjadi dalam satu koloni, tetapi juga antar koloni yang berbeda.
Keunikan Lain dari Tikus Norwegia
Norway Rat atau Tikus Norwegia merupakan salah satu jenis tikus yang cukup dikenal di seluruh dunia. Tikus ini sering ditemukan di berbagai tempat seperti di sekitar tempat sampah, bahan makanan manusia, tanaman, dan sumber protein lainnya. Hal ini dikarenakan Tikus Norwegia cenderung memakan berbagai jenis makanan yang dapat ditemukan di sekitarnya.
Tikus Norwegia juga dikenal sebagai tikus yang subur. Dalam setahun, mereka dapat melahirkan hingga tiga hingga lima kali dengan tiap kelahiran memiliki tujuh hingga delapan anak tikus. Hal ini membuat populasi tikus ini sangat cepat berkembang, dan dapat menjadi masalah bagi lingkungan sekitar.
Selain itu, Tikus Norwegia juga membawa berbagai jenis patogen yang dapat menular kepada manusia dan hewan, yang dapat menyebabkan penyakit serius. Beberapa diantaranya adalah penyakit Weil, demam gigitan tikus, kriptosporidiosis, demam berdarah viral, demam Q, sindrom pulmonal hantavirus, dan toxoplasmosis. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan populasi tikus ini agar dapat mencegah penyebaran penyakit yang berbahaya.