Artikel ini adalah panduan Anda untuk memahami Figeater Beetle, yang di dunia internasional disebut Kumbang Figeater dan Cotinis mutabilis. Kita akan membahas setiap aspek kehidupan mereka. Untuk pengetahuan yang lebih luas, baca artikel ini.
Ekosistem, Habitat, dan Makanan Figeater Beetle
Kumbang Figeater, atau juga dikenal dengan nama kumbang rove, merupakan serangga yang berasal dari Amerika Serikat dan Meksiko. Kumbang ini paling sering ditemukan di wilayah selatan Amerika Serikat dan hidup di lokasi yang lembap. Mereka membuat sarang mereka di taman, sisa organik, tumpukan kompos, dan di mana pun larva mereka dapat dengan mudah mengakses bahan organik yang membusuk.
Kebanyakan kumbang figeater hidup di lingkungan tumbuhan yang subur dan lembap seperti taman dan kebun. Mereka juga sering ditemukan di tempat-tempat yang memiliki banyak bahan organik yang membusuk, karena itu menjadi sumber makanan utama bagi mereka. Bahan organik yang membusuk ini memberikan nutrisi yang dibutuhkan kumbang figeater untuk bertahan hidup.
Meskipun kumbang figeater dapat ditemukan di berbagai lokasi, mereka cenderung memilih tempat-tempat yang lembap dan dekat dengan bahan organik yang membusuk. Hal ini dikarenakan mereka bergantung pada bahan organik yang membusuk sebagai sumber makanan dan tempat untuk bertelur. Oleh karena itu, jika Anda ingin melihat kumbang figeater, cobalah untuk mencari di sekitar taman atau tempat-tempat yang memiliki banyak sisa-sisa tumbuhan yang membusuk.
Karakteristik Fisik dan Biologis Figeater Beetle
Kumbang Figeater atau Figeater Beetle merupakan serangga yang memiliki tampilan fisik yang kuat dengan penutup pelindung yang keras di bagian thorax dan abdomen. Serangga ini memiliki warna hijau yang mengkilap di bagian atas tubuhnya dan warna hijau iridescent yang cemerlang di bagian bawahnya dan kaki-kaki. Ukuran dewasanya dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1,2 inci (3,2 cm) rata-rata. Sedangkan larvanya berwarna putih dan berbentuk C, dengan kemampuan untuk tumbuh hingga panjang 5,1 cm.
Sama seperti serangga lainnya, Kumbang Figeater juga mengalami proses metamorfosis dari telur sampai ke tahap larva dan akhirnya berubah menjadi bentuk dewasa. Namun, perubahan yang terjadi pada serangga ini tidak terjadi secara bertahap seperti kebanyakan serangga lainnya. Larva Kumbang Figeater dapat tumbuh dengan sangat cepat hingga mencapai panjang yang cukup besar. Selain itu, hewan ini juga memiliki keunikan dalam cara melata, yaitu dengan menempelkan tubuhnya di punggung dan menggunakan bulu-bulu kecil di tubuhnya untuk menggerakkan tubuhnya maju.
Kumbang Figeater merupakan serangga yang cukup umum ditemukan di berbagai wilayah di Amerika Utara dan juga sering dijadikan hewan peliharaan karena bentuknya yang menarik. Namun, serangga ini juga sering dianggap sebagai serangga yang merusak tanaman karena larvanya yang memakan akar dan tanaman. Oleh karena itu, kontrol terhadap populasi serangga ini perlu dilakukan untuk meminimalkan kerusakan pada tanaman yang disebabkannya. Meskipun begitu, keberadaan Kumbang Figeater juga mempunyai peran penting dalam ekosistem sebagai penyebar polen dan pemakan bahan organik yang membusuk, sehingga tetap memerlukan perlindungan di alam liar.
Bagaimana Figeater Beetle Berperilaku?
Kumbang Figeater adalah serangga yang aktif di siang hari, yang berarti mereka lebih banyak beraktivitas pada siang hari dibandingkan malam hari. Hal ini dapat dilihat dari perilaku mereka yang sering terlihat berkeliling dan mencari makan pada waktu siang. Namun, pada malam hari, kumbang figeater biasanya akan bersembunyi di bawah daun atau di balik kulit pohon untuk beristirahat.
Salah satu hal yang membuat kumbang figeater terlihat unik adalah karena penerbangan mereka yang cenderung canggung. Hal ini disebabkan oleh kemampuan mereka yang terbatas untuk membuka sepenuhnya sayap pelindung mereka saat terbang, yang disebut elytra. Akibatnya, kumbang figeater sering terlihat terbang dalam arah yang tidak diinginkan dan kadang-kadang dapat jatuh ke tanah saat terbang.
Seperti namanya, kumbang figeater adalah serangga pemakan tumbuhan dan mereka biasanya memakan buah-buahan matang. Beberapa buah yang menjadi makanan favorit mereka adalah buah ara, tomat, buah berry, dan anggur. Kumbang figeater akan mengambil sari buah-buahan ini untuk dijadikan makanan mereka, dan seringkali dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman jika populasi mereka terlalu banyak. Oleh karena itu, petani sering kali harus mengambil tindakan pencegahan agar kumbang figeater tidak menghancurkan hasil panen mereka.
Hubungan Figeater Beetle dengan Hewan Lain
Kumbang Figeater, atau yang juga dikenal sebagai Kumbang Besar, adalah serangga yang sering dijadikan mangsa oleh burung, kodok, kadal, tikus, dan serangga lain yang memangsa kumbang. Hal ini disebabkan oleh bentuk tubuhnya yang mudah ditangkap dan lambat dalam bergerak. Kumbang Figeater biasanya aktif di malam hari, sehingga membuatnya lebih mudah diburu oleh predator di saat mereka sedang tidur atau berdiam diri.
Selain itu, larva dari kumbang Figeater juga tidak luput dari serangan predator. Serangga seperti tawon penggali dan beberapa jenis nematoda juga diketahui memangsa larva kumbang ini. Namun, yang mungkin mengejutkan adalah bahwa hewan-hewan besar seperti rakun, oposum, dan tikus juga termasuk dalam daftar predator kumbang ini. Mereka memang kerap kali menggali tanah untuk mencari larva kumbang yang menjadi salah satu makanan favorit mereka.
Interaksi predator dan mangsa ini merupakan fenomena yang umum terjadi di alam. Hal ini merupakan salah satu cara agar jumlah populasi serangga yang berlimpah dapat diatur sehingga tidak menciptakan ketidakseimbangan di ekosistem. Sebagai salah satu serangga yang rentan menjadi mangsa, kumbang Figeater juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam. Kita dapat melihat betapa pentingnya peran setiap makhluk, baik sebagai predator maupun mangsa, dalam menjaga kelestarian alam yang kita tinggali.
Keunikan Lain dari Figeater Beetle
Kumbang Figeater atau dalam bahasa ilmiahnya Cotinis mutabilis merupakan salah satu jenis kumbang yang tergolong dalam keluarga Scarabaeidae. Keluarga serangga ini dikenal memiliki warna yang cerah dan antena yang berbentuk seperti tongkat. Selain itu, kumbang figeater juga sering disebut sebagai fig beetle atau green fruit beetle dan termasuk dalam subfamili Cetoniinae yang dikenal sebagai kumbang penghancur buah.
Salah satu ciri khas dari kumbang figeater adalah pola makan yang konsisten dengan serangga lain di subfamili Cetoniinae. Mereka biasanya memakan serbuk sari, nektar, kelopak bunga, dan buah-buahan. Tidak heran jika sering ditemukan kumbang ini berkumpul di bawah pohon buah-buahan yang rindang. Selain itu, kumbang figeater juga sering membuat suara yang keras dan dikenal dengan sebutan “buzzer” ketika sedang terbang.
Kumbang figeater memiliki warna yang mencolok dengan perpaduan antara hijau dan kebiruan di tubuh bagian atasnya. Warna yang mencolok ini membuat kumbang ini cukup diminati sebagai hewan peliharaan oleh sebagian orang. Namun, perlu diingat bahwa kumbang figeater tidak dapat hidup di dalam ruangan karena mereka membutuhkan sinar matahari untuk bertahan hidup. Jadi, jika kamu ingin memelihara kumbang figeater, pastikan mereka mendapatkan sinar matahari yang cukup agar tetap sehat dan berkembang dengan baik.
Fauna Terkait:
Powered by YARPP.