Hamster Kerdil

Nama Umum: Dwarf Hamster

Nama Ilmiah: Cricetulus barabensis

Kenali Dwarf Hamster, atau Hamster Kerdil, dan Cricetulus barabensis di artikel ini. Kita akan jelajahi tempat mereka tinggal dan apa yang mereka lakukan setiap hari. Baca selengkapnya untuk tahu lebih banyak tentang mereka!

Ekosistem, Habitat, dan Makanan Dwarf Hamster

Stunning depiction of Dwarf Hamster, also referred to as Cricetulus barabensis.
Nature in its rawest form, captured by dwarfhamsterguide.com.

Hamster kerdil atau dwarf hamster adalah jenis hamster yang dapat dijumpai sebagai hewan peliharaan di seluruh Amerika Serikat. Namun, secara alami mereka juga hidup di beberapa negara seperti Yunani, Romania, Belgia, dan wilayah utara di Cina. Meskipun mereka lebih suka berada di daerah dengan suhu 68 hingga 72 derajat Fahrenheit, mereka dapat bertahan di suhu yang sedikit lebih tinggi atau lebih rendah tanpa masalah besar. Habitat yang paling sesuai bagi hewan ini adalah di lingkungan kering seperti padang pasir, semak belukar, pegunungan, beberapa hutan, dan tepi gurun. Setiap jenis hamster kerdil memiliki adaptasi yang berbeda untuk bertahan di lingkungan sekitar mereka.

Sebagai hewan yang hidup di alam liar, hamster kerdil memiliki karakteristik yang teradaptasi dengan baik dengan kondisi di habitatnya. Mereka adalah hewan yang cenderung beradaptasi dengan lingkungan yang kering seperti gurun dan pegunungan. Hal ini dapat dilihat dari adaptasi yang dimiliki oleh setiap spesies hamster kerdil untuk bertahan hidup di lingkungan sekitar mereka. Beberapa di antaranya memiliki kemampuan untuk menyimpan makanan dan air dalam pipi mereka yang besar, sehingga mereka dapat bertahan di lingkungan yang kering dan minim air.

Selain itu, hamster kerdil juga dapat beradaptasi dengan suhu yang berbeda-beda. Meskipun suhu yang disukai oleh mereka adalah 68 hingga 72 derajat Fahrenheit, namun mereka juga dapat bertahan di suhu yang sedikit lebih tinggi atau lebih rendah. Hal ini memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di berbagai tipe habitat, seperti hutan, pegunungan, dan padang pasir. Dengan adaptasi yang mereka miliki, hamster kerdil merupakan hewan yang sangat tangguh dan dapat hidup di berbagai kondisi lingkungan yang berbeda. Itulah mengapa mereka dapat bertahan dan berkembang biak di berbagai wilayah di dunia.

Karakteristik Fisik dan Biologis Dwarf Hamster

Iconic view of the Dwarf Hamster, or Cricetulus barabensis, in its habitat.
A testament to nature’s beauty, by www.faunadanflora.com.

Hamster kerdil atau dwarf hamster adalah nama yang diberikan kepada jenis hamster yang sangat kecil, meskipun penampilan mereka bervariasi antara satu spesies dengan spesies lainnya. Hamster kerdil biasanya hanya tumbuh hingga panjang dua hingga empat inci, namun yang terkecil dari semuanya adalah hamster kerdil Roborovski (atau robo hamster) dengan panjang hanya 1,5 hingga 2 inci. Subspesies terbesar adalah hamster kerdil Tiongkok dengan panjang empat inci, meskipun secara teknis ia tidak dianggap sebagai hamster kerdil sejati karena dapat tumbuh lebih besar dari itu.

Salah satu ciri khas dari hamster kerdil adalah mereka dapat berubah warna bulunya dari abu-abu dan putih menjadi cokelat dan putih, tergantung pada musimnya. Hal ini memungkinkan mereka untuk bersembunyi dari predator potensial. Hamster kerdil Campbell memiliki telinga yang sangat kecil dan ditutupi dengan bulu abu-abu kecokelatan. Sedangkan hamster kerdil abu-abu lebih mirip dengan tikus daripada hamster, dan mereka dapat berwarna abu-abu, abu-abu kecokelatan, atau abu-abu pasir. Hamster kerdil Tiongkok memiliki perut putih dengan garis gelap pada bulu cokelat keabuan di punggungnya. Sedangkan hamster kerdil Roborovski terlihat agak mirip, meskipun terlihat seperti memiliki alis dengan bintik-bintik putih di atas matanya.

Meskipun ukurannya kecil, hamster kerdil memiliki ciri khas fisik yang membedakannya dari jenis hamster lainnya. Mulai dari ukuran tubuh yang sangat kecil, variasi warna bulu yang berbeda pada setiap spesies, hingga telinga yang sangat kecil pada beberapa jenisnya. Hal ini membuat hamster kerdil menjadi satu-satunya jenis hewan peliharaan yang unik dan menarik untuk dipelajari. Meskipun kecil, mereka memiliki banyak kualitas yang dapat menarik perhatian para pecinta hewan peliharaan.

Bagaimana Dwarf Hamster Berperilaku?

Stunning image of the Dwarf Hamster (Cricetulus barabensis), a wonder in the animal kingdom.
Photograph provided by wereallaboutpets.com.

Hamster kerdil adalah salah satu jenis hamster yang unik dan banyak diminati sebagai hewan peliharaan. Salah satu karakteristik utama dari hamster kerdil adalah sifatnya yang sangat tertutup. Mereka cenderung bersifat soliter dan jarang melakukan interaksi sosial dengan hamster lainnya, kecuali saat musim kawin. Mereka lebih suka mencari sumber daya sendiri dan melindunginya dari hamster lain yang ada di sekitarnya.

Selain itu, hamster kerdil juga dikenal sebagai hewan yang sangat pemalu. Mereka cenderung canggung dan sangat hati-hati ketika berada di sekitar manusia. Namun, jika sering terpapar oleh kontak manusia yang teratur, hamster kerdil bisa menjadi lebih terbuka dan bahkan mulai menunjukkan sifat yang lebih bersahabat. Hal ini membuktikan bahwa hamster kerdil, meskipun kecil, juga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Hamster kerdil juga terkenal dengan sifatnya yang sangat protektif terhadap sumber daya yang dimilikinya. Mereka akan melakukan segala cara untuk melindungi makanan dan sarangnya dari serangan hewan lain, terutama hamster lain. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ukurannya kecil, hamster kerdil memiliki naluri yang sangat kuat untuk bertahan hidup. Perilaku ini juga membuat mereka sangat cocok sebagai hewan peliharaan dengan kandang yang cukup luas untuk mereka jelajahi dan merasa aman.

Hubungan Hamster Kerdil dengan Hewan Lain

Distinctive Dwarf Hamster, in Indonesia known as Hamster Kerdil, captured in this image.
Captivating wildlife imagery by www.petco.com.

Hamster kerdil atau juga dikenal sebagai dwarf hamster merupakan salah satu jenis hamster yang memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil. Karena ukurannya yang kecil, hamster kerdil termasuk sebagai hewan yang rentan terhadap berbagai predator di alam liar. Beberapa predator alami hamster kerdil antara lain adalah burung-burung seperti elang, burung hantu, dan burung rajawali serta hewan lain seperti musang, rubah, dan serigala.

Meskipun memiliki ukuran tubuh yang kecil, hamster kerdil merupakan hewan yang sangat lincah dan gesit. Hal ini membuat mereka menjadi sulit untuk ditangkap oleh predator-predator alaminya. Selain itu, hamster kerdil juga mampu memanjat dan berlari dengan cepat, sehingga sulit dikejar oleh burung pemangsa yang sering kali mengincar hewan yang bergerak lambat. Namun, sebagai hewan pengerat, hamster kerdil masih terkadang menjadi mangsa buruan predator alaminya.

Ketahanan hamster kerdil terhadap predator juga dipengaruhi oleh instingnya yang alamiah dalam menjaga diri dari ancaman. Hamster kerdil cukup pandai menyembunyikan diri dan menghindar ketika merasa ada bahaya yang mengancam. Mereka juga mampu mengeluarkan bau yang tidak sedap dari kelenjar khusus di tubuhnya untuk menakut-nakuti predator. Meskipun begitu, sebagai pemilik hamster kerdil, kita tetap perlu memberikan lingkungan yang aman dan terlindung untuk hewan peliharaan kita agar mereka dapat hidup dengan nyaman tanpa harus takut terhadap predator-predator alami mereka.

Keunikan Lain dari Dwarf Hamster

The majestic Dwarf Hamster, also called Hamster Kerdil in Indonesia, in its glory.
A tribute to nature’s wonders, thanks to alchetron.com.

Hamster kerdil, atau yang juga dikenal dengan nama dwarf hamster, adalah salah satu jenis hamster yang populer sebagai hewan peliharaan. Karakteristik unik dari hamster kerdil adalah kemampuannya untuk menghibernasi di bawah tanah selama musim dingin. Ketika hamster kerdil merasa stres, ia akan melenguh, mengerang, atau bahkan berteriak daripada menangis. Hal ini juga dapat dilakukan ketika hamster tersebut merasa sakit atau takut. Selain itu, inilah alasan mengapa hamster kerdil dilahirkan dalam keadaan telanjang, buta, dan tuli. Bulu mereka baru akan tumbuh setelah lima hari, diikuti oleh pengembangan penglihatan mereka pada usia 14-18 hari, dan akhirnya pendengaran pada usia 18+ hari.

Walaupun hamster kerdil tidak dapat buang angin, mereka dapat melepaskan gas dari tubuhnya. Beberapa hamster kerdil bahkan terkadang menjilati dan merawat pemiliknya sebagai tanda kasih sayang. Umur rata-rata hamster kerdil berkisar antara dua hingga tiga tahun, meskipun hal ini mungkin berbeda tergantung pada spesiesnya. Beberapa spesies hamster kerdil hanya mampu hidup selama satu tahun di alam liar maupun jika dipelihara, seperti winter white dwarf hamster, sementara yang lainnya dapat hidup hingga dua tahun seperti hamster kerdil Campbell. Beberapa masalah kesehatan yang umum dialami oleh hamster kerdil antara lain penyakit kulit (kutu atau kurap), kerontokan bulu, masalah pencernaan, diabetes, masalah gigi, dan infeksi pernapasan. Dengan perawatan yang tepat, mereka dapat hidup hingga usia tua yang diharapkan.

Karena banyaknya penjualan hamster kerdil sebagai hewan peliharaan, para ahli memperkirakan bahwa total populasi mereka mencapai setidaknya 57 juta. Dari jumlah tersebut, sekitar 11 juta hamster kerdil diadopsi sebagai hewan peliharaan. International Union for Conservation of Nature (IUCN) menganggap bahwa hamster kerdil secara umum tidak termasuk dalam kategori yang memerlukan perhatian khusus. Meskipun demikian, penting bagi pemilik hamster kerdil untuk memberikan perawatan yang baik dan mencegah masalah kesehatan yang dapat memengaruhi umur hewan kesayangan mereka.

Satwa Terkait
Dwarf Crocodile
Syrian Hamster
Teddy Bear Hamster