Belalang Gurun

Nama Umum: Desert Locust

Nama Ilmiah: Schistocerca gregaria

Kenali Desert Locust, atau Belalang Gurun, dan Schistocerca gregaria di artikel ini. Kita akan jelajahi tempat mereka tinggal dan apa yang mereka lakukan setiap hari. Baca selengkapnya untuk tahu lebih banyak tentang mereka!

Ekosistem, Habitat, dan Makanan Desert Locust

Photogenic Desert Locust, scientifically referred to as Schistocerca gregaria.
From the lens of hadleyrectory.blogspot.com – nature’s beauty unveiled.

Belalang Gurun adalah serangga yang dikenal juga dengan nama Desert Locust. Seperti namanya, serangga ini hidup di daerah gurun utara Afrika, namun juga dapat ditemukan di sebagian besar Timur Tengah dan beberapa bagian Asia. Habitat utama belalang gurun adalah gurun dan padang rumput yang kering. Belalang ini merupakan serangga yang bergerombol dan dapat membentuk kelompok yang besar, sehingga seringkali ditemukan dalam kelompok yang banyak.

Biasanya belalang gurun hidup sendiri dan bersarang di semak-semak, pohon, ladang, dan di mana saja dengan tanaman yang dapat dimakan yang cukup. Namun, ketika berada dalam mode kelompok, belalang ini dapat ditemukan dalam jumlah yang sangat banyak, dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari makanan yang cukup. Mereka juga dapat memakan hampir semua jenis vegetasi yang tersedia di habitat gurun, sehingga dapat menjadi ancaman serius bagi pertanian di daerah tersebut.

Pada saat ini, belalang gurun merupakan salah satu hama yang sering menjadi perhatian di wilayah-wilayah gurun di Afrika Utara dan Timur Tengah. Dengan kebiasaan hidupnya yang sangat mudah bergerak dan mencari makan dalam jumlah yang besar, serangga ini dapat menyebabkan kerusakan yang besar pada tanaman dan mengancam ketahanan pangan penduduk lokal. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang efektif untuk menjaga populasi belalang gurun agar tidak menimbulkan bencana bagi pertanian dan masyarakat di kawasan tersebut.

Karakteristik Fisik dan Biologis Belalang Gurun

The remarkable Desert Locust (Schistocerca gregaria), a sight to behold.
Photograph provided by afktravel.com.

Belalang gurun merupakan serangga besar yang tumbuh hingga sekitar 8 sentimeter panjangnya. Mereka memiliki lapisan keras yang menutupi tubuhnya, dua kaki belakang yang sangat terlihat, empat kaki depan, dan sayap transparan yang terselip di samping tubuh sampai serangga tersebut terbang. Mereka dapat mengubah bentuk dan warna sepanjang hidupnya, dengan belalang soliter memiliki warna yang redup dan ukuran yang sedikit lebih kecil, sedangkan belalang gregarius memiliki lapisan keras berwarna kuning cerah dengan garis hitam dan putih.

Belalang gurun merupakan hewan yang aktif secara sosial, dimana mereka dapat membentuk kelompok besar yang disebut sebagai “jangkrik betina betutu”. Mereka suka berkumpul dan melakukan migrasi hingga jarak yang jauh untuk mencari makanan yang cukup. Namun, ketika persediaan makanan yang tersedia sedikit, belalang gurun dapat berubah menjadi hewan yang menjadi ancaman bagi pertanian dan kehidupan manusia. Dikarenakan kemampuannya yang dapat berpindah tempat dengan cepat, belalang gurun dapat mengancam ketahanan pangan di berbagai negara.

Selain itu, ketika berada dalam kondisi kelaparan, belalang gurun dapat memakan tumbuhan dengan jumlah yang sangat besar. Tidak hanya tumbuhan, mereka juga dapat memakan bahan organik lainnya seperti kertas, kain, dan sebagainya. Selain itu, mereka juga dapat hidup dalam kondisi yang keras, seperti suhu yang tinggi dan kekeringan yang ekstrim. Itu sebabnya, belalang gurun dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, terutama di daerah-daerah gurun yang memiliki iklim yang kering dan panas.

Bagaimana Belalang Gurun Berperilaku?

Picture of Desert Locust, known in Indonesia as Belalang Gurun.
Nature’s canvas, beautifully captured by www.fungalpunknature.co.uk.

Belalang gurun adalah jenis serangga yang sangat memiliki kemampuan untuk terbang dengan kecepatan 21 mil per jam, hampir sama cepatnya dengan kecepatan angin. Dengan kecepatan yang luar biasa ini, belalang gurun mampu menempuh jarak lebih dari 100 mil dalam satu hari. Dengan kemampuan ini, belalang gurun mampu membentuk kawanan yang besar dan berkeliaran hingga ke tempat-tempat yang jauh dari habitat aslinya.

Sebagai hewan yang hidup di gurun, belalang gurun memiliki perilaku yang unik dan menarik. Salah satu karakteristiknya adalah kemampuannya untuk mengubah warna tubuhnya sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya. Ketika masih dalam jumlah yang sedikit, belalang gurun cenderung berwarna netral. Namun, ketika mereka berkumpul dan membentuk kawanan yang besar, warna tubuh mereka akan lebih cerah, yakni berwarna kuning terang. Perubahan warna ini memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam kawanan.

Dalam kawanan, belalang gurun yang berwarna cerah seperti kuning terang ini, yang disebut juga sebagai belalang gregarius, akan lebih aktif dan agresif. Mereka cenderung menyerang belalang gurun lainnya dan mengonsumsi makanan dalam jumlah yang besar. Hal ini dikarenakan mereka bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas di padang pasir yang keras dan kering. Dengan karakteristik ini, belalang gurun mampu bertahan dan berkembang biak di habitat yang keras dan sulit seperti gurun.

Hubungan Belalang Gurun dengan Hewan Lain

Natural elegance of the Desert Locust, scientifically termed Schistocerca gregaria.
Nature in its rawest form, captured by www.fotocommunity.de.

Belalang Gurun memiliki predator alami seperti reptil, burung, tawon, dan makhluk lainnya yang secara rutin memakan serangga. Predator-predator ini berguna untuk menjaga populasi belalang gurun agar tidak meluas secara berlebihan. Meskipun di daftar sebagai spesies yang paling tidak rentan, penggunaan pestisida pada tanaman di habitat asli mereka merupakan ancaman terbesar yang ada.

Belalang Gurun merupakan serangga yang memiliki karakteristik unik. Saat populasi belalang gurun meningkat secara signifikan, mereka dapat berubah menjadi bentuk jangkung yang disebut Swarm Form, yang kemudian dapat menimbulkan kerusakan besar pada tanaman dan pertanian. Namun, bentuk ini juga menjadi kesempatan bagi para predator alami untuk memangsa belalang gurun dengan lebih mudah.

Meskipun memiliki predator alami, keberadaan belalang gurun sangatlah penting bagi keseimbangan ekosistem di daerah gurun. Belalang gurun memakan tanaman liar yang tumbuh di gurun, mencegahnya agar tidak menutupi wilayah gurun yang dapat membuat daerah tersebut tidak layak untuk dihuni oleh manusia atau hewan lainnya. Namun, ancaman dari penggunaan pestisida harus diwaspadai agar populasi belalang gurun tetap terjaga dan tidak mengganggu keseimbangan ekosistem.

Satwa Terkait
Desert Rain Frog
Dubia Cockroach