Lipan

Nama Umum: Centipede

Nama Ilmiah: Scolopendromorpha

Mempelajari Centipede (Lipan, Scolopendromorpha) memberikan wawasan baru. Artikel ini membahas secara terperinci tentang mereka. Dapatkan pengetahuan lebih dengan membaca artikel ini sepenuhnya.

Ekosistem, Habitat, dan Makanan Centipede

Captured elegance of the Centipede, known in Indonesia as Lipan.
Nature in its rawest form, captured by keys.lucidcentral.org.

Centipede atau dalam bahasa Indonesia disebut lipan, adalah salah satu jenis serangga yang tersebar di daerah tropis dan sedang. Habitatnya biasanya berada di bawah batang kayu tumbang, kulit kayu, serbuk kayu, maupun batu. Beberapa spesiesnya aktif di permukaan tanah, tapi ada juga yang lebih suka menggali ke dalam tanah lembut. Spesies tropis bahkan sering ditemukan hidup di pepohonan dan dalam gua.

Lipan memiliki karakteristik makanan yang unik. Mereka memangsa berbagai macam serangga kecil seperti kumbang, rayap, larva kumbang, dan cacing tanah. Namun, bagi spesies tropis yang lebih besar, mereka dapat memangsa hewan-hewan seperti kadal, burung, kelelawar, kodok, ular, bahkan tikus. Meskipun hewan tersebut mungkin terdengar sulit untuk dimangsa, lipan dengan kemampuan pemburu yang baik dan racun yang mematikan, mampu menaklukkan mereka dengan mudah.

Walaupun hampir buta, lipan tetap merupakan pemburu yang efektif. Antena panjang yang mereka miliki dapat mendeteksi adanya makanan di sekitar. Mereka menggunakan kaki depan yang dilengkapi dengan penjepit tajam dan racun untuk menangkap dan membunuh mangsa. Lipan yang hidup di tanah juga menggunakan penjepit mereka untuk menggali dan mencari makanan seperti cacing tanah, siput, dan nematoda. Dengan cara ini, lipan dapat memenuhi kebutuhan makanannya di habitat yang beragam dan terus beradaptasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Karakteristik Fisik dan Biologis Centipede

Captivating shot of the Centipede, or Lipan in Bahasa Indonesia.
Bringing nature closer, thanks to www.bugtech.com.

Centipede atau lipan merupakan hewan yang sering ditemukan di berbagai tempat, terutama di tempat yang lembab. Hewan ini termasuk dalam kategori hewan pemangsa dan karnivora. Kecernaan lipan biasanya sangat kuat sehingga mampu mencerna hewan-hewan yang lebih besar daripada ukuran tubuh mereka.

Salah satu ciri fisik_biologis yang unik dari lipan adalah kemampuannya dalam memangsa. Serangga kecil seperti kumbang, rayap, larva kumbang, dan cacing tanah merupakan makanan utama dari lipan. Namun, bagi lipan tropis yang ukurannya lebih besar, mangsa yang diincarnya bisa lebih beragam seperti kadal, burung, kelelawar, kodok, ular, dan bahkan tikus.

Tak hanya itu, beberapa jenis lipan juga memiliki racun yang sangat berbahaya bagi mangsanya. Rasa sakit yang diakibatkan oleh gigitan lipan bisa sangat menyakitkan dan mematikan, terutama bagi hewan yang ukurannya lebih kecil. Lipan juga memiliki kemampuan untuk menggali ke dalam tanah dan memakan cacing tanah, siput, dan nematoda menggunakan penjepitnya yang kuat.

Bagaimana Lipan Berperilaku?

Unique portrayal of the Centipede, also called Lipan in Bahasa Indonesia.
Image sourced from flickriver.com – showcasing the wonders of nature.

Centipede adalah jenis serangga yang aktif di malam hari. Hal ini dikarenakan mereka merupakan hewan nokturnal, yang lebih aktif dan beraktivitas pada malam hari dibandingkan dengan siang hari. Meskipun demikian, ada juga jenis centipede yang aktif pada siang hari, terutama yang hidup di dalam rumah atau ruangan dengan cahaya yang cukup.

Habitat yang lembab merupakan tempat yang disukai oleh centipede. Mereka cenderung hidup di tempat-tempat seperti bawah serbuk kayu, bak mandi, dan saluran dapur. Hal ini dikarenakan centipede membutuhkan kelembaban yang cukup untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, kita seringkali menemukannya di tempat-tempat yang lembab, terutama di daerah yang memiliki iklim tropis seperti Indonesia.

Bayi centipede lahir dengan empat pasang kaki dan seiring perkembangannya, mereka akan mengembangkan lebih banyak kaki. Menariknya, centipede betina dapat memiliki hingga 150 anak dalam seumur hidupnya. Namun, meskipun namanya berarti “100 kaki,” tidak ada centipede yang memiliki persis 100 kaki. Hal ini dikarenakan setiap centipede memiliki jumlah ganjil pasang kaki, yang dapat bervariasi tergantung pada spesiesnya. Centipede termasuk hewan yang masuk dalam filum Arthropoda dan kelas Chilopoda, yang menandakan keberagaman dan keunikannya di dunia serangga. Selain itu, centipede juga termasuk hewan pemangsa dan karnivora, yang memiliki kemampuan bagus dalam berburu mangsa.

Keunikan Lain dari Lipan

Close encounter with the Centipede, scientifically called Scolopendromorpha.
Wildlife through the lens of www.flickr.com.

Lipan, atau yang dikenal juga dengan nama centipede, adalah hewan yang berukuran panjang dan memiliki banyak kaki. Namun, yang paling menarik dari lipan adalah kemampuannya sebagai predator yang tangguh. Hewan ini tergolong karnivora dan memangsa berbagai jenis serangga, cacing, bahkan reptil kecil. Meskipun ukurannya kecil, lipan memiliki kemampuan berburu yang sangat baik dan sangat efektif dalam menangkap mangsa.

Lipan banyak ditemukan hidup di daerah tropis dan sedang. Mereka seringkali ditemukan di bawah batang kayu, kulit kayu, serbuk kayu, dan batu. Beberapa spesies lipan aktif berburu di permukaan tanah, sementara yang lain lebih suka menggali ke dalam tanah lembut. Hewan ini juga dapat ditemukan di pepohonan dan dalam gua di daerah tropis. Lipan dapat hidup di berbagai lingkungan dan tergolong hewan yang adaptif.

Salah satu ciri khas dari lipan penggali adalah mereka hampir buta dan tidak memiliki mata. Namun, hal ini tidak menghalangi mereka untuk menjadi pemburu yang ulung. Hewan ini dilengkapi dengan antena yang panjang dan sensitif, yang membantu mereka mendeteksi ketersediaan makanan di sekitar. Selain itu, lipan juga dilengkapi dengan penjepit yang tajam dan mengandung racun yang dapat melumpuhkan atau bahkan membunuh mangsa secara instan. Dengan kombinasi kemampuan berburu yang hebat dan racun mematikan, tidak heran jika lipan dikenal sebagai predator tangguh di alam liar.

Konservasi
Lokasi
AfganistanAfrika SelatanAlbaniaAljazairAmerika SerikatAngolaArab SaudiArgentinaArmeniaAustraliaAustralia (Tasmania)AustriaAzerbaijanBahamaBangladeshBelandaBelarusBelgiaBelizeBeninBhutanBoliviaBosnia dan HerzegovinaBotswanaBrasilBrunei DarussalamBulgariaBurkina FasoBurundiChadChileCinaDenmarkEkuadorEl SalvadorEritreaEstoniaEtiopiaFijiFilipinaFinlandiaGabonGeorgiaGhanaGuatemalaGuineaGuinea KhatulistiwaGuinea-BissauGuyanaGuyana PrancisHaitiHondurasHungariaIndiaIndonesiaIndonesia (Jawa)Indonesia (Kalimantan Selatan)Indonesia (Kepulauan)Indonesia (Papua)Indonesia (Sulawesi)InggrisIrakIranIrlandiaIslandiaIsraelItaliaJamaikaJepangJermanKaledonia BaruKambojaKamerunKanadaKazakhstanKenyaKepulauan FalklandKepulauan SolomonKirgizstanKolombiaKorea SelatanKorea UtaraKosovoKosta RikaKroasiaKubaKuwaitLatviaLebanonLesothoLiberiaLibyaLituaniaLuksemburgMadagaskarMakedoniaMalawiMalaysiaMalaysia (Borneo Utara)MaliMarokoMauritaniaMeksikoMesirMoldovaMongoliaMontenegroMozambikMyanmarNamibiaNepalNigerNigeriaNikaraguaNorwegiaOmanPakistanPanamaPantai GadingPapua NuginiParaguayPerancisPeruPolandiaPortugalPuerto RikoQatarRepublik Afrika TengahRepublik CekoRepublik Demokratik KongoRepublik Demokratik Rakyat LaoRepublik DominikaRepublik KongoRumaniaRusiaRusia (Oblast Kaliningrad)RwandaSahara BaratSelandia BaruSeluruh Wilayah AfrikaSeluruh Wilayah Amerika SelatanSeluruh Wilayah Amerika TengahSeluruh Wilayah Amerika UtaraSeluruh Wilayah AsiaSeluruh Wilayah EropaSeluruh Wilayah EurasiaSeluruh Wilayah OseaniaSenegalSerbiaSierra LeoneSiprusSlovakiaSloveniaSomaliaSpanyolSri LankaSudanSudan SelatanSuriahSurinameSvalbard dan Jan MayenSwazilandSwediaSwissTaiwanTajikistanTanah Selatan dan Antartika PrancisTanzaniaThailandTimor-LesteTogoTrinidad dan TobagoTunisiaTurkiTurkmenistanUgandaUkrainaUni Emirat ArabUruguayUzbekistanVanuatuVenezuelaVietnamWilayah PalestinaYamanYordaniaYunaniZambiaZimbabwe
Satwa Terkait
Millipede
Jumping Spider
Giant Desert Centipede