Kenali lebih dekat Anchovies, yang dikenal luas sebagai Ikan Teri dan secara ilmiah bernama Engraulidae. Dari habitat hingga kebiasaan mereka, artikel ini mengungkap semuanya. Temukan lebih lanjut dengan membaca sampai akhir.
Ekosistem, Habitat, dan Makanan Anchovies
Ikan teri merupakan salah satu spesies ikan yang dapat ditemukan di perairan laut di seluruh dunia. Mereka biasanya hidup di perairan dengan suhu sedang dan jarang ditemukan di daerah dengan suhu ekstrem, seperti pada perairan yang sangat dingin atau sangat hangat. Mereka sangat sering dijumpai di perairan laut yang memiliki suhu sedang, seperti di Laut Hitam, Laut Alboran, dan Laut Aegean. Beberapa spesies ikan teri juga dapat hidup di perairan payau dan mereka cenderung hidup terapung di lautan terbuka.
Ciri khas lain dari habitat makanan ikan teri adalah mereka lebih menyukai perairan yang pelagis, yakni terbuka dan tidak terlalu dalam. Maka dari itu, mereka jarang terlihat di dekat pantai dan cenderung hidup di lautan yang dalam. Di sini, ikan teri dapat saling berkumpul dan berkembang biak dalam jumlah yang banyak, sehingga memudahkan mereka dalam mencari makanan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Selain itu, ikan teri juga telah menjadi spesies yang sangat dikenal dan diambil secara komersial oleh manusia. Mereka sering menjadi bahan utama dalam olahan makanan, seperti teri kering atau teri asin. Namun, karena banyaknya permintaan dari manusia, populasi ikan teri di beberapa wilayah telah mengalami penurunan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempertahankan kelestarian ikan teri dan menjaga habitat mereka agar tetap sehat dan ramah lingkungan.
Karakteristik Fisik dan Biologis Ikan Teri
Ikan teri atau lebih dikenal dengan nama Anchovies merupakan ikan kecil yang berwarna hijau dengan garis-garis longitudinal biru dan perak di tubuhnya. Ikan ini memiliki tubuh yang ramping dan aerodinamis seperti ikan haring. Mulutnya yang besar, dengan rahang atas yang menjorok ke belakang mata dan moncong yang menyerupai babi membuatnya memiliki penampilan yang unik. Ikan teri juga memiliki garis lateral yang lurus dan sisik yang cukup besar dan mudah terlepas. Meskipun sudah dewasa, ukuran ikan teri hanya sekitar 5 hingga 6 inci saja, dan bahkan ikan teri terbesarpun tidak melebihi beberapa ons saja.
Salah satu ciri khas ikan teri adalah ukurannya yang sangat kecil. Dengan panjang sekitar 5 hingga 6 inci saja, ikan teri termasuk dalam kategori ikan pemakan plankton yang sangat kecil. Jika dibandingkan dengan ikan lain, bahkan yang terkecil sekalipun, ikan ini tetap memiliki ukuran yang lebih kecil. Bobotnya pun tidak lebih dari beberapa ons saja, sehingga membuatnya menjadi salah satu ikan yang paling ringan di dunia. Namun meskipun kecil, ikan teri tetap memiliki peran yang penting dalam ekosistem laut, sebagai sebagai pangsa buruan bagi ikan yang lebih besar dan sebagai pemakan plankton yang menjaga keseimbangan ekosistem.
Meskipun terlihat serupa dengan ikan haring, namun ikan teri memiliki beberapa ciri fisik yang membedakannya. Salah satunya adalah moncong atau snout yang menonjol ke depan, seperti moncong sang babi. Bagian atas rahangnya juga menjorok ke belakang mata, memberikan penampilan yang unik dan lucu. Ikan teri juga memiliki garis lateral yang lurus, berbeda dengan garis lateral melengkung pada ikan haring. Sisiknya yang besar dan mudah terlepas juga menjadi ciri khas lain dari ikan teri. Dengan karakteristik fisik yang unik ini, tidak heran jika ikan teri menjadi daya tarik bagi para pecinta ikan dan juga peneliti dalam memahami keseimbangan ekosistem laut yang kompleks.
Bagaimana Ikan Teri Berperilaku?
Ikan teri memang dikenal sebagai salah satu ikan yang paling cepat berkembang biak. Ikan ini melakukan pemijahan dengan cara melepaskan telur dan sperma mereka ke dalam air. Biasanya, ikan-ikan jantan dan betina akan berkumpul dalam kelompok yang besar sebelum mereka melepaskan sel telur dan sel sperma tersebut. Setelah terjadi pembuahan, telur-telur ini akan mengapung di dalam kolom air sampai akhirnya menetas. Selama masa kehamilan hingga masa pertumbuhan, lama yang dibutuhkan untuk mencapai kematangan seksual bervariasi dari satu spesies ikan teri ke ikan teri yang lain.
Walaupun ikan teri mampu berkembang biak dengan sangat cepat, namun umur dari ikan ini juga terbilang cukup singkat. Biasanya, ikan teri hanya hidup sampai usia 4 tahun saja, meskipun ada juga beberapa spesies yang dapat hidup lebih lama. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya makanan, atau bahkan karena adanya predator yang memangsa ikan teri. Meskipun begitu, siklus reproduksi yang cepat membuat jumlah populasi ikan teri tetap stabil di dalam perairan sehingga mereka tetap menjadi sumber pangan yang penting bagi manusia.
Selain karakteristik reproduce by spawning yang unik, ikan teri juga memiliki perilaku bertelur yang menarik. Para peneliti telah mengamati bahwa ikan teri jantan memiliki lebih banyak peluang untuk memproduksi sel-sel sperma dibandingkan ikan teri betina. Hal ini dikarenakan ikan teri betina hanya mampu menghasilkan beberapa sel telur selama masa pembuahan, sementara ikan teri jantan dapat menghasilkan banyak sel sperma yang akan bertemu dengan sel telur dari beberapa betina sekaligus. Dengan demikian, produksi ikan teri jantan dapat lebih banyak dan memastikan kelangsungan hidup spesies ini di dalam perairan.
Hubungan Ikan Teri dengan Hewan Lain
Anchovies atau ikan teri merupakan salah satu sumber makanan yang sangat penting bagi banyak hewan, termasuk burung (burung camar, penguin, pelikan), mamalia laut (lumba-lumba, anjing laut, paus), ikan predator besar (tuna, makerel), ikan kecil (sarden, ikan haring), reptil (penyu laut), dan krustasea (ketam, udang lobster). Ikan teri juga merupakan makanan bagi predatornya, seperti ikan bluefish, striped bass, weakfish, burung laut, hiu, salmon, dan halibut.
Karakteristik yang menarik dari interaksi ikan teri dengan predatornya adalah bahwa ikan ini bisa menjadi makanan bagi hewan yang berbeda jenis dan berbeda ukuran. Mulai dari mamalia laut yang besar seperti paus hingga ikan kecil seperti sarden dan haring, semuanya memanfaatkan ikan teri sebagai sumber makanan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran ikan teri dalam ekosistem laut.
Namun, bukan hanya sebagai makanan bagi hewan-hewan tersebut, ikan teri juga memiliki peran penting dalam rantai makanan. Selain sebagai mangsa, ikan teri juga menjadi pakan bagi hewan lain seperti burung camar dan penyu laut. Ini menunjukkan bahwa ikan teri memiliki posisi yang sangat vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Kehadirannya memberikan dampak yang besar bagi keberlangsungan hidup berbagai spesies hewan laut lainnya.