Yuk, kenalan dengan Eastern Meadowlark! Mereka juga dikenal sebagai Burung Pipit Timur atau Sturnella Magna. Di artikel ini, kita akan belajar tempat mereka tinggal dan apa yang mereka lakukan. Baca terus untuk informasi menarik!
Ekosistem, Habitat, dan Makanan Burung Pipit Timur
Burung Pipit Timur atau Eastern Meadowlark adalah salah satu jenis burung yang dapat ditemukan di Amerika Utara dan Kuba. Namanya dipengaruhi oleh habitatnya yang sering ditemukan di daerah lembah dan padang rumput terbuka. Burung ini biasanya hidup di habitat yang disebut sebagai Meadow, yakni lahan yang luas dan terbuka yang ditumbuhi oleh rerumputan dan tanaman rendah.
Eastern Meadowlark sering ditemukan di daerah tanah yang terbuka seperti padang rumput dan padang gurun yang gundul. Burung ini biasanya terlihat memangsa serangga kecil seperti belalang, ulat, dan kutu-kutuan di antara rerumputan yang tumbuh subur di daerah tersebut. Selain itu, burung Pipit Timur juga sering terlihat mencari makan di padang rumput yang telah dipotong atau di padang rumput yang ditebang untuk digunakan sebagai lahan pertanian.
Meskipun sering memanfaatkan lahan dan padang rumput yang gundul sebagai tempat mencari makan, burung Pipit Timur juga membutuhkan sejumlah rumput dan tanaman rendah di habitatnya. Burung ini membutuhkan rumput dan tanaman rendah sebagai tempat berteduh, bersembunyi, dan bersarang. Oleh karena itu, burung ini sering terlihat di padang rumput yang dihiasi oleh tanaman rendah yang tumbuh subur, seperti wildflowers dan tanaman liar lainnya. Dengan adanya rumput dan tanaman rendah yang melimpah, Eastern Meadowlark dapat hidup dengan nyaman dan mencari makan dengan mudah di habitatnya yang dikelilingi oleh padang rumput, open prairies, dan pastures.
Karakteristik Fisik dan Biologis Eastern Meadowlark
Untuk lebih mengenal Eastern Meadowlark atau Burung Pipit Timur, mari kita bahas tentang karakteristik fisik dan biologisnya. Burung ini memiliki perut dan dadanya yang berwarna kuning cerah, yang membuatnya mudah dikenali. Mereka biasanya menghasilkan 100 macam suara yang unik dan sering terdengar di alam liar. Burung ini terbagi dalam 16 hingga 17 subspesies yang berbeda, dengan ukuran tubuh sedang dan ekor pendek. Mereka juga memiliki kaki dan jari-jari yang panjang, serta paruh yang tipis dan berwarna abu-abu terang.
Eastern Meadowlark merupakan burung yang bersarang di tanah yang dikelilingi oleh rumput. Induk betina akan membuat sarang yang berupa mangkuk kecil yang terbuat dari rumput dan dikelilingi oleh jalur-jalur juga dari rumput. Kedua telur Eastern Meadowlark ditutupi dengan bintik-bintik ungu dan coklat yang membuatnya sulit ditemukan. Masa perkembangan telur ini memakan waktu selama 13 hingga 15 hari dan setelah itu, anak-anak burung harus meninggalkan sarang setelah 11 hingga 12 hari sebelum menjadi mandiri.
Inilah beberapa tantangan yang dihadapi oleh Eastern Meadowlark. Selain harus menghadapi burung pemangsa seperti falcon, hantu, dan burung elang, telur-telurnya juga menjadi incaran mangsa oleh hewan lain seperti tupai, coyote, dan rubah. Hal ini ditambah dengan ancaman dari kerja pertanian yang mengakibatkan hilangnya habitat mereka. Penggunaan pestisida, penggembalaan sapi, serta perubahan iklim juga merupakan faktor yang membuat populasi Eastern Meadowlark menurun hingga 71% dalam 50 tahun terakhir.
Untuk menjaga populasi burung ini agar tetap stabil, diperlukan tindakan konservasi yang tepat. Kita juga dapat membantu dengan menjadi lebih berhati-hati dalam penggunaan pestisida serta berupaya untuk melestarikan habitat asli mereka. Burung ini biasanya berkembang biak antara bulan Mei hingga Agustus, dengan betina yang mampu bertelur sebanyak 3 hingga 7 butir. Selama hidupnya, Eastern Meadowlark dapat hidup dari 3 hingga 9 tahun dan saat ini diperkirakan ada sekitar 37 juta burung ini di seluruh dunia, dengan sebagian besar populasi berada di Amerika Serikat dan Kanada.
Bagaimana Eastern Meadowlark Berperilaku?
Eastern Meadowlark, atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Burung Pipit Timur, memiliki perilaku yang sangat menarik dan unik. Salah satu perilaku yang sering dilakukan oleh burung ini adalah engage in gaping, yaitu membuka paruhnya yang lebar. Perilaku ini biasanya sering terlihat saat burung sedang mencari makan di atas rumput atau tanah, namun alasan pasti mengapa mereka melakukannya masih belum diketahui.
Selain engage in gaping, Eastern Meadowlark juga dikenal sebagai burung yang memiliki lebih dari 100 jenis lagu yang berbeda-beda. Lagu-lagu ini tidak hanya digunakan untuk melindungi dan mempertahankan wilayahnya, namun juga untuk proses kawin. Melalui lagu-lagunya yang bervariasi dan unik, burung jantan akan mencoba memikat burung betina dan melindungi wilayahnya dari burung jantan lain yang mencoba masuk.
Selain memiliki perilaku yang menarik, Eastern Meadowlark juga sangat menjaga wilayahnya. Burung ini dikenal sangat territorial dan akan melakukan berbagai perilaku untuk melindungi wilayahnya, seperti chase another in flight, jump-flight, flash tail or wings, tilt bill, dan expansion posturing. Selain itu, dalam musim kawin, Eastern Meadowlark juga akan melakukan berbagai gerakan unik seperti menarik bulu-bulu pada tubuhnya sambil memiringkan kepala untuk mencoba memikat burung betina. Fascinating, right?
Hubungan Burung Pipit Timur dengan Hewan Lain
Burung Pipit Timur atau Eastern Meadowlark merupakan burung yang seringkali menjadi target buruan oleh banyak pemangsa alam seperti elang, rajawali, burung hantu, sigung, serigala prairie, rubah, hingga sapi. Berbagai jenis pemangsa tersebut kerap memanfaatkan ketangkasan dan kecerdikan mereka untuk menangkap Burung Pipit Timur yang berukuran relatif kecil dan lemah. Kehadiran pemangsa ini seringkali membuat Burung Pipit Timur harus selalu waspada dan berhati-hati dalam setiap interaksinya dengan lingkungannya.
Sebagai burung yang mengandalkan sarang sebagai tempat untuk bertelur dan membesarkan anak-anaknya, Burung Pipit Timur juga harus menghadapi ancaman lain yang datang dari luar. Burung berukuran sedang seperti Burung Pipit Timur seringkali menjadi sasaran serangan Burung Sapi Betina yang bertujuan untuk menyembunyikan telurnya di dalam sarang burung lain. Hal ini menyebabkan Burung Pipit Timur harus bekerja keras untuk melindungi dan mempertahankan sarangnya agar tidak dimasuki oleh telur Burung Sapi Betina yang besar dan kuat.
Sayangnya, Burung Pipit Timur tidak hanya menghadapi ancaman dari pemangsa alam dan serangan dari burung lain, melainkan juga dari perilaku manusia yang mengancam keberadaannya. Pestisida, hilangnya habitat, perubahan iklim, serta aktivitas manusia seperti membajak dan memotong rumput seringkali menyebabkan terganggunya lingkungan hidup Burung Pipit Timur. Kehadiran manusia seperti ini akan semakin memperbesar risiko kepunahan bagi Burung Pipit Timur, sehingga perlu adanya perlindungan yang lebih besar bagi spesies ini dari ancaman yang berasal dari manusia.
Keunikan Lain dari Burung Pipit Timur
Burung Pipit Timur atau Eastern Meadowlark memiliki nama ilmiah Sturnella magna dan merupakan burung yang memiliki ukuran sedang dengan ekor pendek dan kaki yang panjang. Warna burung ini cenderung coklat kemerahan dengan garis putih di bagian sayapnya. Burung ini memiliki ciri khas yang mudah dikenali yaitu mulutnya yang melengkung ke atas seperti senyum. Selanjutnya, pada musim dingin, warna burung ini berubah menjadi coklat keabu-abuan yang kusam.
Burung Pipit Timur juga dikenal memiliki warna kuning terang pada bagian bawah tubuhnya. Namun, warna tersebut akan memudar saat musim dingin tiba. Burung ini juga memiliki kebiasaan bertelur di atas tanah, dengan jumlah telur yang dapat mencapai 3 hingga 7 butir. Naskah kecil yang dibuat oleh betina untuk tempat bertelur terbuat dari batang rumput dan atapnya juga terbuat dari batang rumput. Periode berbiak biasanya terjadi antara bulan Mei hingga Agustus. Setelah 11 hingga 12 hari, anak burung akan meninggalkan sarangnya dan mulai mencari makan sendiri.
Sayangnya, populasinya yang mencapai 37 juta di seluruh dunia mengalami penurunan yang signifikan. Dalam 50 tahun terakhir, populasi Burung Pipit Timur mengalami penurunan hingga 71%. Penurunan populasi tersebut disebabkan oleh hilangnya habitat karena praktik pertanian yang berlebihan. Hal ini membuat Burung Pipit Timur mendapat status konservasi hampir terancam. Kondisi tersebut menuntut perlindungan terhadap spesies ini agar tidak mengalami kepunahan.
Fauna Terkait:
Powered by YARPP.